Kamis, 25 Desember 2014

Bunuh diri


Saat itu matahari sangat terik, tepat jam 12 siang. Gombloh memiliki teman yang bernama Ricky, mereka sama-sama perantauan. Mereka adalah teman sekampus, dan akhirnya mereka dekat dan memutuskan untuk menyewa rumah bersama. Cerita pun dimulai dari Gombloh yang menelepon si Alexandra, pacarnya.

Gombloh : Aku kurang apa si sama kamu cin? (ucap Gombloh di telpon. cin adalah panggilan untuk Alexandra)

Dan entah apa yang mereka bicarakan, akhirnya Gombloh marah-marah di telepon dan dia menutup telepon dengan muka sedih.


Ricky : Kenapa si Bloh? ada apa?

Gombloh : Aku sama Alexandra putus.

Ricky : Ya sudah, toh sudah ada jalannnya.

Gombloh : Jalan kemana? jalan ke kerawang-bekasi? aku tetap gak terima, hati ku hancur bagai kaca pecah. Aku sudah serahin cintaku padanya.

Ricky: Bloh, masih ada cewek di luar sana.

Gombloh : Mana? di luar cuma ada mobil lalu lalang. Aku mau bunuh diri aja.

Ricky : Bloh, bunuh diri itu dosa, dilarang sama agama.

Gombloh : Aku gak peduli, pokoknya aku mau bunuh diri.

Ricky : Yo wes, sak karepmu ben dadi hantu pisan (Ya sudah, terserah kamu biar jadi hantu sekalian).

Dan Gombloh pun lari membawa tali buat bunuh diri sambil berkata,

Gombloh : Ky, jangan rindukan aku ya.

Ricky : Ya ya ya, sak karepmu (Ya ya ya, terserah kamu).

Gombloh pun keluar rumah, dan sekitar 30 menit kemudian,

Gombloh : AHHHHHHH!!!!.

Teriaknya dari luar, karena Ricky hanya di dalam rumah tak berani lihat orang mati. Penasaran, beberapa menit kemudian dia keluar. Gombloh membuka matanya di depan Ricky.

Gomblo : Ky, aku dimana, apa aku sudah di surga?

Ricky : Boro-boro surga, gimana kamu mau mati kalo bunuh dirinya di pohon toge?.

___
P.S. Cerita versi asli di buat 02.07.11 dan di edit pada 26.12.14 by GaWi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar